Minggu, 30 Mei 2010

Pembuatan Aplikasi Penjualan Sederhana menggunakan Microsoft Access 2007



Pendahuluan

Microsoft Access adalah suatu aplikasi yang dapat membantu kita membuat sebuah aplikasi database dalam waktu yang relative singkat. Biasanya digunakan untuk pembuatan aplikasi-aplikasi yang kecil. Misalnya program untuk kasir, penjualan, dll.

Microsoft Access 2007 adalah pilihan yang tepat untuk database yang mudah dan efektif. Keunggulan dan fasilitas pengolahan database, form, report, query tidak perlu diragukan lagi. Proses pengolahan database menjadi cepat, terintegrasi dalam satu kesatuan yang utuh (RDBMS). Tentu amat mudah dan menyenangkan menggunakan Microsoft Access 2007. Kita juga dapat membangun aplikasi dengan memanfaatkan macro ataupun pemrograman VBA (Visual Basic for Application).

Kata ini sering digunakan dalam Acess jadi kita harus pelajari agar kita menjadi tidak asing dengan kata ini.

  • Database adalah kumpulan informasi yang saling berkaitan
  • object adalah sesuatu yang ada dalam database seperti tabel, query, form atau macro
  • Table pengelompokan dari hubungan data yang berhubungan dalam field dan arsip pada datasheet. Dengan menggunakan field umum dalam 2 tabel, data bisa dikombinasikan. Banyak tabel bisa disimpan dalam database tunggal.
  • Field adalah kolom dalam dataseheet dan artinya data hasil ketikan yang disimpan dalam bentuk tabel. . Untuk tabel mailing list table juga termasuk fileld untuk nama awal, nama akhir, alamat, kota, negara, kode pos dan nomor telepon
  • Record dalam baris dalam dan nilainya didefinisikan oleh field. dalam tabel mailing list, masing masing arsip akan berisi data untuk satu orang yang diatur oleh pembagian field.
  • Design View tool yang disediakan untuk membuat fields dalam tabel.
  • Datasheet View Mengijinkan anda untuk mengupdate, mengedit dan menghapus informasi dalam tabel..

Tujuan Pembuatan Project

Pembuatan project ini diharapkan bias membuat suatu aplikasi sederhana menggunakan Microsoft Accsess. Dengan menggunakan table dan query yang telah tersedia sebelumnya kemudian dibuat suatu formulir untuk melakukan input data kedalam table dan kemudian dibuat suatu format laporan sebagai output dari database yang telah dibuat.

Pada project database akan dikerjakan beberapa hal yaitu:

- Menggunakan file database yang telah tersedia

- Membuat formulir isian untuk table database

- Membuat batasan-batasan nilai data untuk field pada suatu formulir isian

- Membuat laporan berdasarkan table database

- Mengkalkulasi ringakasan-ringkasan field pada suatu laporan

- Mengubah formulir isian dan laporan

Pembahasan

Dalam project ini kami akan menggunkana Microsoft Accsess 2007. Pada dasarnya terdapat banyak kesamaan antara Microsoft Accsess versi 2007 dengan versi sebelumnya yaitu versi 2003. Perbedaan terletak pada lay out dan tampilan jendela serta pengelompokan tool yang lebih simple dan mudah digunkan.

Terdapat beberapa bagian dalam Microsoft Access, yaitu:

- Table digunakan untuk menyimpan data

- Query digunakan untuk memanipulasi data

- Form digunakan untuk frontend aplikasi. Biasanya untuk menampilkan data, menambah data, dll.

- Report digunakan untuk membuat laporan

- Macro digunakan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi

- Switchboard digunakan sebagai tampilan muka

Dalam project ini kami membuat suatu aplikasi sederhana untuk aplikasi penjualan. Sebelumnya telah dibuat terlebih dahulu table barang, table customer, table header penjualan, table detail penjualan, dan beberapa query yang digunakan untuk pembuatan format dan report.



aneka brownies

kali ini saya menambahkan barangkali ada yang ingin membuat brownis. bukan brondong manis loh, tapi brownis kue. :D iyu mari…

Brownies Karamel


BAHAN :

150 gram margarin
2 butir telur
125 gram madu
4 sendok makan air
125 gram gula palem
200 gram tepung terigu
1/2 sendok teh baking powder
125 gram cokelat masak, dicairkan

TOPING I:

30 gram mentega
2 sendok makan sirup vanili
400 ml susu cair

TOPING II:

100 gram cokelat masak, dicairkan
25 gram margarin cair

CARA MEMBUAT :

1.

Kocok margarin, gula palem, dan telur. Setelah lembut, masukkan madu, air, cokelat masak. Sisihkan. Ayak tepung dan baking.
2.

Masukkan ke dalam adonan bersama cokelat masak. Aduk lalu tuang ke cetakan. Oven hingga matang.
3.

Masak campuran bahan toping I sambil diaduk hingga kecokelatan dan membentuk karamel (kurang lebih 30 menit) lalu siram ke atas kue.
4.

Campur margarin cair dan cokelat masak cair (bahan toping II). Siram di atas toping I. Gunakan tusuk gigi untuk membentuk marmer. Dinginkan lalu potong-potong.

Brownies Selai Kacang

BAHAN:

125 gram margarin
70 gram gula pasir
2 butir telur
150 gram tepung terigu
1/2 sendok teh baking powder
100 gram selai kacang
1 sendok makan cokelat bubuk
50 ml susu cair
gula halus untuk taburan

CARA MEMBUAT :

1.

Kocok margarin bersama gula pasir hingga lembut lalu masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok.
2.

Dalam wadah lain, aduk susu dan cokelat bubuk. Masukkan ke kocokkan telur. Aduk rata. Tuangkan tepung terigu yang sudah diayak bersama baking powder. Setelah rata, masukkan selai. Aduk lalu tuang ke dalam cetakan yang telah dialasi kertas dan diolesi margarin. Oven sampai matang.
3.

Potong kue lalu ayakkan gula halus.

Brownies Fudge

Bahan-Bahan :
450 gram dark chocolate
300 gram mentega tawar
400 gram gula pasir halus
1 sendok teh vanili bubuk
4 butir telur ayam
250 gram white chocolate
300 gram tepung terigu
1 sendok teh garam
1/4 sendok teh baking powder
50 gram white chocolate (bahan hiasan)

Cara Mengolah :

Menbuat Hiasan:
1. Tim 50 gram white chocolate hingga leleh.

Membuat Brownies:
1. Cincang kasar dark chocolate.
2. Cincang kasar white chocolate.
3. Ayak tepung terigu, garam dan baking powder.
4. Panaskan oven hingga mencapai suhu 180 derajat Celcius.
5. Siapkan loyang 24×24×3 cm, olesi mentega, taburi dengan tepung terigu.
6. Tim dark chocolate dan mentega tawar diatas api kecil sambil diaduk sekali-sekali, hingga leleh. Angkat.
7. Aduk rata gula pasir dan dark chocolate leleh. Masukkan vanili, aduk rata.
8. Tambahkan telur satu per satu, sambil aduk rata.
9. Masukkan tepung terigu ayak sedikit demi sedikit, aduk searah rata.
10. Tambahkan white chocolate cincang, aduk rata.
11. Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan. Panggang dalam oven panas selama 45 menit hingga matang. Angkat dan biarkan dingin.
12. Potong-potong, hias dengan hiasan, dan Brownies Fudge siap untuk disajikan


Jumat, 28 Mei 2010

Komunikasi

Setiap manusia tidak akan mungkin dapat hidup sendiri dan selalu akan memerlukan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupan di dunia. Agar dapat berlangsung kehidupan yang serasi dalam kelompok manusia, maka manusia perlu untuk saling bertukar informasi. Saling bertukar informasi atau berita yang berjalan lancar dan terus menerus dikenal dengan istilah Komunikasi.

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Meskipun teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis tetapi tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama yaitu menemukan, untuk berhubungan, untuk meyakinkan, dan untuk bermain, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif.

Dalam praktek berkomunikasi biasanya seseorang akan menemui berbagai macam hambatan yang jika tidak dapat ditanggapi dan disikapi secara tepat akan membuat proses komunikasi yang terjadi menjadi sia-sia karena pesan tidak tersampaikan atau yang sering terjadi adalah terjadinya penyimpangan. Dan juga komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Selain itu media Komunikasi Modern seperti Televisi bisa juga mengakibatkan efek atau dampak negative bagi kita, bahkan bisa disebut sebagai Alat untuk Menghancurkan Sebuah Generasi.

Komunikasi juga bisa bermanfaat dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.

Unsur-unsur komunikasi yang sangat menentukan berhasil tidaknya proses komunikasi yaitu unsur komunikator karena komunikator dapat mewarnai atau mengubah arah tujuan komunikasi.

Selain itu sumber komunikasi juga dapat berupa ideologi, paham, pola keyakinan, dapat pula berupa seperangkat norma-norma dan dokumen-dokumen yang tersimpan rapi. Atau dapat pula berasal dari kitab suci para pemeluk agama.

Dalam perkembangan terakhir dimana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan, maka komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Begitu kompleksnya hal dan permasalahan yang lalu-lalang dalam lalulintas informasi yang ada sekarang ini, yang akhirnya menuntut adanya suatu cara-cara atau sistem berkomunikasi yang efektif dan efisien.

Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan berkomunikasi yang efektif dan efisien. Dengan adanya kemampuan dan disertai pengalaman serta teknik berkomunikasi yang baik, lancar dan sopan dalam kegiatan apapun, maka diharapkan bisa meningkatkan kualitas Bangsa kita. Karena kebesaran suatu Bangsa bergantung kepada kemampuan rakyat, masyarakat umum, dan massa untuk menemukan simbol dalam orang pilihan, karena orang pilihanlah yang mampu membimbing massa, dan setiap pemimpin dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi, membentuk sikap dan perilaku khalayak, masyarakat yang mendukung terhadap aktivitas kepemimpinannya.



Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.

1. Definisi – definisi Komunikasi Menurut Para Ahli :

û Menurut Webster New Collogiate Dictionary

Komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.

û Menurut Hovland, Janis & Kelley

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya.

û Menurut Onong Cahyana Effendi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

û Menurut Raymond Ross

Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

û Menurut Colin Cherry

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

û Menurut Berelson & Steiner

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.

û Menurut Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in which channel to whom and with what effect).

û Menurut Weaver

Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

û Menurut Gode

Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner. Definisi Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku. Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :

· Siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber yang mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan))

· Kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)

· Melalui saluran apa (alat / saluran penyampaian informasi)

· Dengan akibat / hasil apa (hasil yang terjadi pada diri penerima)

Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularanpemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.

Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :

· Komunikasi adalah suatu proses.

Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

· Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.

· Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.

Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang samaterhadap topik pesan yang disampaikan.

· Komunikasi bersifat simbolis.

Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.

· Komunikasi bersifat transaksional.

Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.

· Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu.

Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.

Jadi, secara umum Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara, atau kode tulisan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai kebersamaan.

2. Sejarah komunikasi

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.

Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.

3. Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah :

a) Kendali

Komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.

b) Motivasi

Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.

c) Pengungkapan emosional

Bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.

d) Informasi

Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternative.

4. Tujuan Komunikasi

4.Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang.

a. Menemukan

a.Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery). Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita.

Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normal." Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain.

Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.

b. Untuk berhubungan

Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.

c. Untuk meyakinkan

c.Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk.

Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima.

Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya.

Daftar ini bisa sangat panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku.

d. Untuk bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan.

Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik).

Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.

Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuan.

5. Bentuk-bentuk Komunikasi

Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Komunikasi vertical

Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.

b. Komunikasi horizontal

Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar.

misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.

c. Komunikasi diagonal

Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian.

6. Lambang-Lambang Komunikasi

Lambang ( symbol = channel ) adalah alat yang dipergunakan komunikator untuk menyampaikan pesan yang dikomunikasikan kepada komunikan.

Yaitu :

a. Suara

Yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan suara oleh komunikator.

b. Tulisan ( gambar )

Yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan tulisan atau gambar-gambar oleh komunikator kepada komunikannya.

c. Gerak-gerik

Yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan gerak-gerik oleh komunikator kepada komunikannya, misalnya dengan raut muka, telunjuk, kedipan mata, dan lain-lainnya.

d. Warna

Yaitu pesan komunikasi disampaikan dengan warna oleh komunikator kepada komunikan, misalnya lampu petunjuk jalan pada perempatan, merah berhenti, kuning siap untuk jalan, dan hijau boleh jalan, bendera putih tanda menyerah, dan lain-lainnya.

7. Komponen komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.

Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

· Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

· Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

· Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.

· Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain

· Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

· Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").

8. Proses komunikasi

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.

Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.

Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.

Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Penginterprestasian

Yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.

Artinya, proses komunikasi tahap 1 bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan yang masih abstrak.

Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

2. Penyandian

Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi.

Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi atau merubah pesan abstrak menjadi konkret.

3. Pengiriman

Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

4. Perjalanan

Terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.

5. Penerimaan

Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

6. Penyandian balik

Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

7. Penginterpretasian

Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komuikasi berhasil diurai dalam bentuk pesan.

Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :

1. Perspektif psikologis

Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.

2. Perspektif mekanis

Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :

a. Proses komunikasi primer

Adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.

b. Proses komunikasi sekunder

Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.

c. Proses komunikasi linier

Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.

d. Proses komunikasi sirkular

Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.

9. Batasan Dalam Komunikasi

Batasan dalam komunikasi termasuk :

1. Bahasa

2. Penundaan waktu

3. Politik

10. Ruang Lingkup Komunikasi

Ruang lingkup dalam komunikasi adalah :

a. Public Communication ( Komunikasi Massa )

Adalah komunikasi dalam arti luas, artinya pesan komunikasi itu ditujukan pada masyarakat luas, baik yang dikenal maupun tidak.

Misalnya : tulisan dalam surat kabar, majalah, buku, pidato di televise, dan radio.

b. Business Communication

Adalah komunikasi dalam arti sempit, artinya pesan komunikasi itu dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pesan komunikasi itu biasanya berfungsi untuk instruksi atau evaluasi, seperti memberikan perintah dan laporan-laporan.

11. Tingkatan Proses Komunikasi

Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan / proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :

1. Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication )

Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.

Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.

2. Komunikasi antar-pribadi

Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya.

Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.

3. Komunikasi dalam kelompok

Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok.

Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.

Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.

4. Komunikasi antar-kelompok / asosiasi

Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.

5. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi. Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.

6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas

Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya. Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.

12. Hambatan-Hambatan Komunikasi

Dalam praktek berkomunikasi biasanya seseorang akan menemui berbagai macam hambatan yang jika tidak dapat ditanggapi dan disikapi secara tepat akan membuat proses komunikasi yang terjadi menjadi sia-sia karena pesan tidak tersampaikan atau yang sering terjadi adalah terjadinya penyimpangan. Jenis – jenis hambatan dalam Komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Hambatan Sematis

Yaitu hambatan karena bahasa, kata-kata atau kalimat-kalimat yang dipergunakan penafsirannya banyak. Misalnya, ulang dalam Bahasa Batak berarti jangan, sedangkan ulang dalam Bahasa Indonesia berarti lakukan kembali.

Hambatan sematis ini dapat diatasi oleh komunikatornya. Komunikasi tertulis bisa dikatakan efektif, apabila memenuhi 4C, yaitu : Complete ( lengkap ), Clear ( jelas ), Concise ( tepat ), dan Correct ( benar ).

2. Hambatan Tekhnis

Adalah hambatan yang disebabkan oleh alat-alat teknis yang dipergunakan untuk berkomunikasi yang kurang baik.

Misalnya : Telepon, mikrofon, dan lainnya.

3. Hambatan Biologis

Adalah hambatan yang ditimbulkan oleh kurang baiknya pancaindera komunikator / komunikan, misalnya : gagu, tuli, dan lainnya.

4. Hambatan Psikologis

Adalah hambatan kejiwaan yang disebabkan perbedaan status dan keadaan. Misalnya: Direksi dengan Pesuruh.

5. Hambatan Kemampuan

Adalah hambatan yang disebabkan komunikan kurang manpu menangkap dan menafsirkan pesan komunikasi, sehingga dipersepsi serta dilakukan salah.

Adapun hal-hal yang sering terjadi adalah karena ketidakmampuan seorang penyampai pesan dalam:

· Berkomunikasi sesuai tingkatan bahasa para pendengarnya. Seorang pedagang makanan yang hanya lulusan SMP tentunya akan kesulitan mengerti pembicaraan seorang sarjana teknik yang berbicara menggunakan istilah-istilah tekniknya.

· Mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengarnya.
Sekelompok remaja SMA tentunya wajar jika tidak tertarik pada pembicaraan mengenai permasalahan bagaimana merawat dan mendidik balita yang disampaikan seorang ibu rumah tangga.

· Mengerti kelas sosial para pendengarnya. Sekelompok petani didesa tentunya tidak mengerti dan tidak tertarik pada pembicaraan seorang pialang mengenai perdagangan saham.

· Memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang teguh para pendengarnya.
Seorang ahli presentasipun akan sangat kesulitan menembus dan merubah "kekebalan" (kekeras-kepalaan) pendapat seorang individu apalagi kelompok masyarakat yang mengkonsumsi makanan pokok nasi menjadi gandum, kentang atau lainnya walaupun didukung "bukti-bukti dan alasan yang kuat dan benar".

13. Efek Komunikasi

Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.

Selain itu media Komunikasi Modern (TV) bisa juga disebut sebagai Alat untuk Menghancurkan Sebuah Generasi.

Pakar komunikasi Rogers & Shoemaker menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pesan yg disampaikan dari sumber kepada penerima. Komunikasi yg menyebar melalui media massa akan memiliki dampak vertikal (mengalami taraf internalisasi/penghayatan) apalagi jika para tokoh ikut menebarkannya. Sementara pakar komunikasi lain, Lazarfield menyatakan bahwa jalannya pesan melalui media massa akan sangat mempengaruhi masyarakat penerimanya.

Peran merusak dari media komunikasi modern, khususnya TV terhadap sebuah generasi dapat dilihat dari dua aspek sebagai berikut :

1. Aspek kehadirannya

Terjadinya perubahan penjadwalan kegiatan sehari-hari dalam keluarga muslim dan muslimah. Sebagai contoh adalah, waktu selepas maghrib yang biasanya digunakan anak-anak muslim-muslimah untuk mengaji dan belajar agama berubah dengan menonton acara-acara TV yang kebanyakan tidak bermanfaat atau bahkan merusak. Sementara bagi para remaja dan orangtua, selepas bekerja atau sekolah dibandingkan datang ke pengajian atau membaca buku, kebanyakan lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton TV. Sebenarnya TV dapat menjadi sarana dakwah yang luarbiasa, sesuai dengan teori komunikasi yang menyatakan bahwa media audio-visual memiliki pengaruh yang tertinggi dalam membentuk kepribadian seseorang maupun masyarakat, asal dikemas dan dirancang agar sesuai dengan nilai-nilai yg Islami.

2. Aspek Isinya

Berbicara mengenai isi yang ditampilkan oleh media massa diantaranya adalah mengenai penokohan atau orang-orang yang diidolakan. Media massa yang ada tidak berusaha untuk ikut mendidik bangsa dan masyarakat dengan menokohkan para ulama ataupun ilmuwan serta orang-orang yang dapat mendorong bagi terbangunnya bangsa agar dapat mencapai kemajuan, misalnya dalam IPTEK. Sebaliknya justru tokoh yang terus-menerus diekspos dan ditampilkan adalah para selebriti yang menjalankan gaya hidup menghambur2kan uang dan jauh dari memiliki IPTEK apalagi dari nilai-nilai agama. Hal ini jelas demikian besar dampaknya kepada generasi muda dalam memilih dan menentukan gaya hidup serta cita-citanya dan tentunya pada kualitas bangsa dan negara. Selain itu yang menonjol dalam media TV misalnya, adalah porsi film-film yang Islami yang hampir-hampir boleh dikatakan tidak ada, 90% film yang diputar adalah bergaya hidup Barat, sisanya adalah film nasional (yang juga meniru Barat), lalu diikuti film-film Mandarin dan film-film India. Hal ini bukan karena tidak adanya film-film yg islami atau kurangnya minat pemirsa terhadap film-film islami, tetapi masalahnya memang lebih karena tidak adanya keinginan dikalangan pengelola stasiun TV yg ada.

14. Membangun Komunikasi Efektif

Komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai tambahan untuk kepribadian. Bagiamana membangun sebuah komunikasi yang efektif.

Berikut beberapa hal yang sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan:

a. Kontak Mata

Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan.

Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara.

Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.

b. Ekspresi Wajah

Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang.

Sebagai contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang, Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran, Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan.

Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.

c. Postur Tubuh

Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari Anda.

Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal.

Sebagai contoh: menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan, Terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan.

Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.

d. Selera Berbusana

Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik.

Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi.

Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.

15. Tipe Komunikasi

Dalam ilmu komunikasi, tipe komunikasi menurut Edward Sapir dibagi menjadi :

1. Tipe komunikasi primer

Tipe komunikasi primer bersifat langsung, face to face baik dengan menggunakan bahasa, gerakan yg diartikan secara khusus ataupun aba2. Tipe komunikasi ini bisa berbentuk pertemuan (inter-personal), kelompok (kuliah) maupun massa (tabligh akbar). Betapapun besarnya, pengaruh komunikasi jenis ini tidak dapat melalui sebuah wilayah geografis yg sangat sempit dan terbatas.

2. Tipe komunikasi sekunder

Tipe komunikasi sekunder adalah komunikasi yg menggunakan alat, media seperti menggunakan surat (inter personal), menonton pagelaran nasyid (kelompok), maupun media koran atau TV (massa), yg berfungsi untuk melipatgandakan penerima, sehingga dpt mengatasi hambatan geografis dan waktu.

16. Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi terdiri dari :

1. Jaringan Komunikasi Tradisional (Lama)

Pola komunikasi lama/tradisional, cirinya adalah berlangsung secara tatap-muka sehingga terjelma hubungan interpersonal yg mendlm, hubungan dg status yg berbeda (patron-client), serta pemberi pesan dinilai oleh penerima berdasarkan identitasnya (siapa bicara, bukan apa isinya).

2. Jaringan Komunikasi Modern (Baru)

Jaringan komunikasi modern, cirinya adalah adanya inovator (penggagas, pencipta media), dan melalui media massa.

17. Teknologi komunikasi

Adalah perangkat dan system hasil rekayasa manusia yang digunakan sebagai media transmisi untuk menyampaikan ide, pesan, atau gagasan kepada orang lain.

Contoh : Radio, Televisi, Telepon, Fax, Komputer, Internet.

18. Macam-macam Komunikasi

Dilihat dari alat dan perangkat yang digunakan manusia dalam melakukan komunikasi, maka komunikasi dapat dibedakan atas :

a. Komunikasi Akoptika

Adalah komunikasi yang menggunakan akustika (bunyi) dengan sasaran indera telinga dan sekaligus menggunakan optika (optik, dengan sasaran indera mata.

Komunikasi jenis ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang sederhana dan bersifat konvensional, misalnya siulan, bunyi kentongan, dan sebagainya yang dapat didengar oleh telinga manusia, serta api,, asap, isyarat, yang dapat dilihat dengan indera mata.

b. Komunikasi Grafika

Adalah Komunikasi yang menggunakan alat-alat cetak, sehingga menghasilkan bahan tercetak/tertulis seperti surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya.

Komunikasi jenis ini sering disebut juga komunikasi tertulis.

c. Komunikasi Elektronika

Adalah komunikasi yang menggunakan alat-alat elektronika atau perangkat telekomunikasi seperti radio, televisi, telepon, telex, fax dan sebagainya.

d. Komunikasi Cyber

Adalah komunikasi yang menggunakan media internet sebagai alat komunikasi. Termasuk di dalamnya adalah Eelektronik Mail, Mailing List, Online News, Chatting, VOIP dan lain sebagainya.

19. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat. Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.

Sebaliknya, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah satu proses komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Seperti yang terjadi dalam hubungan Indonesia dengan Australia, dimana pihak Australia menganggap pernyataan Indonesia mengenai “Negara Bebas Teroris” di terjemahkan oleh Australia sebagai “Indonesia Gudang Teroris”. Hal ini menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua negara tersebut.

Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan mahasiswa, dengan adanya komunikasi,maka kegiatan belajar-mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.

20. Komunikasi dan Proses Manajemen

Manajer dalam proses manajemen selalu memperalat komunikasi untuk memerintah, mengkoordinasi, dan menerima laporan. Manajer yang efektif, jika komunikasinya berjalan efektif. Jika komunikasi efektif maka pelaksanaan tugas-tugas akan benar dan pemborosan dapat dikurangi.

Jadi peranan komunikasi dalam proses manajemen sangat menentukan berhasil tidaknya seorang manajer mencapai tujuan perusahaan.



Proses manajemen hanya dapat terlaksana melalui komunikasi. Secara umum Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara, atau kode tulisan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai kebersamaan. Komunikasi hanya dilakukan efektif, supaya pelaksanaan tugas benar. Komunikasi yang baik, jika lengkap, jelas, tepat, benar, dan menimbulkan feedback serta interaksi. Komunikasi hanya terlaksana jika ada komunikator dan komunikannya.

Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Tetapi jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik, komunikasi bisa menguntungkan. Dengan berkomunikasi yang baik, kita bisa mendapatkan informasi tentang apapun.

Dan perlu diketahui bahwa penjajahan melalui media komunikasi adalah jauh lebih jahat dan berbahaya dari penjajahan fisik. Dari sisi biaya, peperangan fisik membutuhkan biaya yang sangat mahal, sementara peperangan media hanya membutuhkan biaya yang murah dan bahkan dapat dikembalikan misalnya melalui sebuah iklan. Dari sisi persenjataan yang digunakan, peperangan fisik menggunakan berbagai senjata canggih yang mahal dan berat, sedangkan peperangan media cukup menggunakan film-film, diskusi topik dan iklan. Dari sisi jangkauan, peperangan fisik hanya dibatasi di front-front atau area pertempuran saja, sementara penjajahan media bisa sampai ke setiap rumah jauh di pelosok-pelosok dan di pedalaman karena saat ini media komunikasi sudah masuk ke daerah yang terpencil sekalipun. Terakhir dari sisi obyek, dalam peperangan fisik obyek merasakan dan mengadakan perlawanan, sementara melalui peperangan media obyek sama sekali tidak merasa dan bahkan menjadikan penjajahnya sebagai idola. Maka dalam menghadapinya kita harus bersikap hati-hati dan waspada terhadap perkembangan komunikasi kita saat ini dan juga berdisiplin dalam melakukan perubahan serta ambillah pelajaran yang baik dan berakal dari semua ini.